Kisah pionir bangsa, satu tujuan guna merebut Indonesia merdeka. Namun, tidak dipungkiri Soekarno dan Tan Malaka memiliki konsepsi yang berbeda dalam memperjuangkan kemerdekaan. Soekarno dengan ide diplomtisnya, sedangkan Tan Malaka kokoh dalam revolusionernya. Keduanya saling menyanjung dan mengagumi satu sama lain, memiliki kesamaan diasingkan dan berjuang dari penjara ke penjara dalam mengup…
Oetimu: suatu wilayah kecil di pelosok Nusa Tenggara Timur. Masa itu adalah paruh kedua 1990an, dan kejadian-kejadian di wilayah Indonesia selebihnya mau tak mau berdampak kepada kehidupan sosial orang-orang di kampung yang terpencil itu. Kolonialisme Indonesia di Timor Timur kian disorot dunia internasional, sementara warisan kekerasan antara militer Indonesia dan gerilyawan Fretilin ikut meny…
Di Indonesia, berkulit putih dipandang sebagai norma kecantikan. Obsesi memiliki kulit putih membuat produk pemutih kulit menduduki tempat teratas dalam penjualan industri kosmetik. Dari mana obsesi itu bermula, dan apa makna sosial-politik berkulit putih di Indonesia? Bahkan jauh sebelum masuknya kolonialisme Barat, perempuan berkulit putih sudah dianggap sebagai ideal kecantikan, seperti …
Pada 1965, pemerintah AS membantu penumpasan angota partai komunis maupun orang-orang yang dituduh komunis di Indonesia dengan korban kurang lebih satu juta nyawa penduduk sipil tak bersenjata. Inilah salah satu titik balik terpenting bagi dunia kapitalis Barat abad ke-20, menghabisi partai komunis terbesar di dunia di luar Uni Soviet dan Tiongkok. Intervensi rahasia CIA ini bisa dibilang begit…
Keberadaan perkebunan besar didukung dengan klaim bahwa ia bisa mendatangkan kemajuan dan kemakmuran bagi masyarakat sekitar, bahwa ia efisien dan paling mampu mengolah tanaman komoditas yang tidak bisa dilakukan oleh petani desa. Namun benarkah demikian? Mengkaji struktur dan tata kelola dua perkebunan sawit di Kalimantan Barat —satu milik negara dan satu swasta—Tania Li dan Pujo Semedi men…
Dalam narasi sejarah yang populer di Indonesia, Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 lebih sering dipandang semata-mata sebagai kisah sukses Indonesia dalam menggelar sebuah konferensi tingkat dunia. Latar belakang yang kompleks dan perdebatan-perdebatan keras yang berlangsung antar pesertanya justru jarang ditampilkan. Buku ini bermaksud melihat KAA 1955 secara lebih kritis dan komprehensif de…
Pada 1958, Sukarno menyatakan tegas penolakannya terhadap senjata nuklir: “Tjara agar kita tidak mengalami peperangan dunia peperangan atom ialah semua sendjata atom dilemparkan ke dalam laut dan djangan membuat sendjata atom lagi!” Namun memasuki 1965, pandangan Sukarno berubah drastis. Proyek riset nuklir di Indonesia yang awalnya digunakan untuk tujuan-tujuan non-militer kini tampak diarah…