Tubuh-puisi dikonstruksi sebagai ranting-ranting sejarah dengan daun dan akarnya yang belum pasti. Dahannya: kepercayaan atas Bahasa yang akut. Ibe S. Palogai di antara sebagian penyair yang menjadikan puisi sebagai suara performatif sejarah lokal ke tubuh masakini. Mencari dan memetakan waktu sebagai “durasi kreatif” antara masalalu dan masakini, kadang ikut terjerembab ke dalam sejarah sebaga…
Konon puisi adalah mahkota bahasa. Puisi adalah hasil yang dicapai jika seseorang mampu bermain-main dengan bahasanya. Apa yang ditulis penyair tidak serta-merta bisa diartikan secara harfiah. Gerimis bukan berarti hujan, dan bunga belum tentu berarti kembang. Kerap penyair bilang begini, tapi maksudnya begitu. Lalu bagaimana caranya bisa menikmati puisi dan menangkap pesan atau makna yang ingi…
Pohon sidrah? judul ini tentu menimbulkan pertanyaan karena frasa ini tidak lazim digunakan dalam bahasa keseharian, tetapi ketika komunikasi estetis menghendaki pencapaian yang sesungguhnya, bahasa puitik tidak pula harus menghindari sepenuhnya hal-hal yang bersifat keseharian. Bukankah pengalaman penyair juga sering, kalau tidak boleh dikatakan selalu, berangkat dari pengalaman keseharian, ba…
“Alih-alih mau mengantar pembaca ke hadapan puisi atau mengantar puisi ke hadapan pembaca, saya malah diantar puisi ke tempat-tempat tak terduga. Tempat-tempat itu bisa berada di dunia nyata, bisa juga hanya di dunia maya dan dunia rekaan. Saya gembira telah dipilih oleh sajak-sajak Nezar Patria untuk mengikuti petualangan mereka, mencoba menyimak berbagai peristiwa dan suasana tanpa memikirkan…
Kumpulan Puisi Sejumlah Perkutut Buat Bapak ini terdiri dari 3 buah puisi: Kayon Gapuran, Kayon Blumbangan dan Sejumlah Perkutut Buat Bapak itu sendiri. Ketiganya sama-sama adalah puisi yang melukiskan (nyandra dalam istilah Jawanya). rnrnKayon Gapuran dan Kayon Blumbangan adalah penggambaran kembali kedua jenis kayon. Kayon adalah gunungan dalam pertunjukan wayang di Jawa. Kedua puisi tersebut…
Sajak-sajak yang terkumpul di sini belum pernah diterbitkan dalam bentuk buku. Beberapa di antaranya ditulis di tahun 2016. Ini merupakan kumpulan puisinya yang ke-9. Kumpulan puisi pertama, Pariksit, terbit empat puluh lima tahun yang lalu. rnrnSelain menulis puisi, Goenawan dikenal sebagai esais, terutama prosa pendek Catatan Pinggir, yang sampai sekarang sudah terbit dalam 10 jilid. Di sampi…