Text
Jangan jadi bebek
tahun 90-an secara ‘berani’ dua orang ‘tukang ramal’ kelas dunia, John Naisbitt dan Patricia Aburdene dalam kitab andalannya, Megatrends 2000 memberikan gambaran tentang model kehidupan awal abad 21. Menurut dua orang futurolog ini, dunia ketiga akan menjadi ‘santapan’ negara-negara maju. John dan Patricia seolah ingin memaparkan bahwa senjata yang dipakai negara maju untuk melumat penghuni dunia ketiga bukan lagi rudal berkepala nuklir atawa rudal yang dilengkapi senjata biologis, karena itu tak cukup efektif. Justru sebaliknya, negara maju menggunakan senjata yang sangat lunak, bahkan nyaris tanpa kesan garang, namun akibatnya bisa membuat ‘sinting’. Apa senjatanya? John dan Patricia menuliskan formula 3F alias Food, Fashion, and Fun. ‘Virus’ inilah yang bakal merusak sistem tata nilai manusia penghuni dunia ketiga.rnrnTak mengada-ngada rupanya, dua orang ‘dukun’ yang kelihatannya lebih ‘sakti’ dari seluruh paranormal negerinya Wiro Sableng ini ramalannya ternyata tokcer. Penghuni dunia ketiga—yang di dalamnya masuk Indonesia—lebih mudah nyetel dengan formula tersebut. Kita tahu, ‘virus’ 3F membawa pengaruh yang sangat berbahaya. Tak tanggung-tanggung tiga jenis budaya ini telah menjelma menjadi sebuah ideologi. Nggak heran pula bila serbuan budaya pop itu mudah menggoda remaja. Karena remajalah, makhluk paling berpotensi tertular ‘virus’ ini.rnrnFood made in Eropa dan Amerika begitu mudah ‘tune in’ dengan lidah ‘keturunan’ Wali Songo ini. Karuan saja, produk-produk fast-food lebih cepat ludes ketimbang jajanan macam ‘roti sumbu’ alias singkong. Lucunya, remaja lebih merasa pede bila nongkrong di resto sekelas A&W atawa McDonald’s ketimbang di Warteg yang mungkin merupakan sebuah ‘kutukan’. Soal halal dan haram? “Ah, itu sih nomor sekian, yang penting keren dulu!”
| FJP0137 | 813 Sol j | location_name | Tersedia - item_status_name |
Tidak tersedia versi lain