PERPUSTAKAAN AVICENNA JAGAKARSA

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Cahaya di tirai sakura: terinspirasi dari kisah nyata

Text

Cahaya di tirai sakura: terinspirasi dari kisah nyata

Kusuma, Riza Perdana - Nama Orang;

Begitu sampai di Jepang, Riza langsung dibantu oleh salah satu staf di perusahaan yang sama dengannya bernama Yuta Takashima. Yuta adalah orang asli Jepang yang lancar berbahasa Indonesia. Sehingga kehadirannya bisa cukup membantu Riza untuk beradaptasi selama bekerja dan menjalani hidup baru di Jepang.rnrnGegar budaya (culture shock) jelas dialami Riza. Mulai dari soal makna dan aturan dalam memberi salam atau hormat dengan membungkuk (ojigi) yang ada beberapa tingkatan, kebiasaan tepat waktu yang begitu ketat (bukan cuma soal datang telat yang dianggap memalukan, datang terlalu cepat pun dianggap kurang sopan), keharusan melepas sepatu di rumah, hingga soal upacara dalam beberapa agama. rnrnDari pengalaman Riza bekerja di Jepang, kita jadi memahami soal budaya kerja di sana. Selama bekerja di sana, Riza tak menjumpai karyawan yang nongkrong atau menghabiskan waktu mengobrol dengan rekan lain selama bekerja. Ketepatan waktu pun sangat dijunjung tinggi. Ada karyawannya yang lebih memilih untuk izin cuti setengah hari hanya karena ia bakal datang terlambat di kantor. Ada juga yang menarik soal membagi oleh-oleh ke para karyawan yang sempat membuat Riza salah paham pada awalnya.rnrnrnBanyak hal menarik di novel ini yang bisa kita ambil pelajarannya./Copyright Vemale/EndahrnrnBanyak sekali pengalaman baru yang didapat oleh Riza. Seperti soal harakiri yang masih terjadi di Jepang. Penggunaan sumpit yang benar juga ada aturan dan maknanya sendiri. Teman Riza yang datang ke Jepang sempat ada yang bilang kalau di toiletnya ada hantu. Soal kenapa tidak ada jalan menanjak di Jepang. Juga aturan dan etika dalam menghadiri undangan sampai soal melayat seorang rekan yang baru bisa dilakukan satu tahun setelah kematiannya. rnrnDitulis dengan bahasa yang ringan dan mengalir


Ketersediaan
SMAFJA00188813/KUS/cMy Library (Rak Koleksi SMA)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
813/KUS/c
Penerbit
Jakarta : Kompas Gramedia., 2018
Deskripsi Fisik
vi, 213 halaman; 19 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9786020000000
Klasifikasi
813/KUS/c
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN AVICENNA JAGAKARSA
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Avicenna Digital Library Management System adalah 

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek


© 2025 — Transformasi Digital BPS YPAP

Ditenagai oleh Tommy.H
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik