PERPUSTAKAAN AVICENNA JAGAKARSA

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title

Text

Think like a freak: berpikir tidak biasa untuk hasil yang luar biasa

Levitt, Steven D - Nama Orang; Dubner, Stephen J - Nama Orang;

Berpikir tidak biasa untuk hasil yang luar biasa adalah kumpulan prinsip-prinsip yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang-orang atau mungkin tidak berani dilakukan karena adanya paradigma-paradigma yang berlaku di masyarakat yang menghakimi pemikiran tersebut. Padahal justru banyak sekali masalah-masalah kompleks yang terjadi di sekitar kita yang membutuhkan penyelesaian masalah yang tidak biasa.rnrnMelalui pemikiran yang tidak biasa ini Levitt & Dubner telah melakukan berbagai eksperimen dan analisa mendalam terkait masalah-masalah sosial, politik, agama dan berbagai isu-isu lainnya dan menemukan pemecahan masalah yang tidak biasa tetapi membawa dampak perubahan positif bagi masyarakat. Apa saja perinsip-perinsip berpikir tidak biasa tersebut?rnrn1. Berani berkata “Tidak Tahu”.rnrnSeringkali kita mendengar banyak para ahli yang dipanggil ke televisi untuk ditanyai pendapat tentang prediksi-prediksi masa depan, terkait dengan politik, ekonomi, kesehatan, sosial dan lainnya. Kira-kira menurut Anda apakah yang terjadi saat mereka diberikan pertanyaan yang mereka tidak tahu jawabannya? Ya…. mereka akan mulai mengarang jawaban tersebut, mereka akan berkata “menurut analisa saya” atau “menurut prediksi saya”, mereka mulai mengarang jawaban tersebut.rnrnDan ketika prediksi yang mereka lakukan salah dan hal tersebut berdampak bagi masyarakat, maka mereka hanya hilang begitu saja. Seringkali sangat sulit bagi kita untuk berani berkata “tidak tahu” di masyarakat. Terutama bagi para ahli atau mereka yang berpikir mereka ahli, kata “tidak tahu” mempengaruhi reputasi mereka, dan juga ada insentif yang besar menunggu siapa saja yang dapat membuat prediksi di masa depan, kalau prediksi itu tepat mereka akan diagungkan tetapi apabila salah orang hanya akan melupakannya.rnrnBerani berkata “tidak tahu” dan menambahkan dengan mengatakan “saya mungkin bisa mencari tahu” adalah prinsip pertama sebagai seorang pembelajar dalam hidup ini. Hal tersebut justru memperkuat integritas kita untuk dipercayai orang lain, ketimbang mengarang jawaban yang berdampak negatif bagi orang lain. Untuk mencari tahu maka kita dapat melakukan penyelidikan melalui eksperiman sehingga mendapatkan umpan balik dan bukan sekedar asumsi.rnrn rnrn2. Mendefinisikan Masalah Secara Menyeluruh & Mengajukan Pertanyaan Yang BerbedarnrnKebanyakan orang-orang di masyarakat memandang suatu masalah hanya menyerang apa yang memikat perhatian mereka saja tanpa berpikir keras dan menyeluruh terkait akar permasalahan tersebut. Sebagai contoh ketika kita mendengar kata reformasi pendidikan, kita seringkali hanya mengkritisi para guru dan pemerintah yang dalam hal ini sebagai penyelenggara, tetapi kita lupa untuk berpikir bahwa peran terbesar dalam mendidik anak adalah orang tua, maka seharusnya reformasi pendidikan terletak pada orang tua.rnrnKetika kita mendefinisikan secara menyeluruh suatu permasalahan dan mengajukan pertanyaan yang berbeda justru kita bisa mendapatkan jawaban-jawaban penyelesaian masalah yang tidak terpikirkan seperti sebelumnya. Hal inilah yang diterapkan Kobayashi pria asal Jepang yang dapat memenangi perlombaan maka hot dog dan mengalahkan lawan-lawannya yang bertubuh jauh lebih besar. Ketimbang bertanya “Bagaimana saya bisa makan lebih banyak hot dog?”, Kobayashi mengajukan pertanyaan yang berbeda yaitu “Bagaimana cara saya membuat hot dog lebih mudah dimakan?” Pertanyaan yang berbeda tersebut menghasilkan teknik luar biasa dari Kobayashi yaitu mencelupkan roti dalam hot dognya ke air dan memakannya terpisah dengan sosisnya.rnrnBerhati-hatilah dengan batasan-batasan yang ada. Batasan tersebut dapat menghambat Anda untuk melangkah lebih jauh. Sebagai contoh ketika Anda sudah lama tidak melakukan push up lalu ingin memulainya lagi, karena Anda sudah lama tidak melakukanya Anda memasang target diangka 10, maka Anda akan mulai merasakan kelelahan diangka 7-8. Sekarang bayangkan Anda memutuskan push up 20 kali bukannya 10 kali, kapan Anda akan lebih mulai merasa lelah? Anda mungkin sudah melewati angka 10.rnrn rnrn3. Kebenaran Ada Dalam Akar MasalahrnrnBerpikir seperti orang aneh berarti Anda harus bekerja keras untuk mengidentifikasi dan memecahkan akar penyebab masalah. Ketika melihat suatu permasalahan umumnya kita hanya melihat masalah tersebut condong pada penyebab yang paling dekat dan paling jelas. Tetapi tidak menganalisa akar masalah secara mendalam.rnrnSebagai contoh ketika melihat “kelaparan” kita hanya mendefinisikan hal tersebut sebagai kondisi kurangnya bahan pangan dan memberikan solusi yaitu bantuan makanan. Tapi tentunya hal itu tidak menyelesaikan masalah dan seringnya kejadian terus berulang lagi. Itulah mengapa banyak permasalahan di negeri ini yang terjadi terus menerus tanpa penyelesaian, karena kita tidak cukup dalam menggali penyebab permasalahan yang ada.rnrn rnrn4. Berpikir Seperti Anak-AnakrnrnPertanyaan yang diajukan oleh anak-anak mungkin terkesan konyol, sederhana atau kelewat batas. Namun anak-anak juga terus menerus penasaran dan relatif tidak memihak. Mereka tidak membawa-bawa prasangka yang sering menghentikan orang dalam melihat-lihat hal sebagaimana adanya.rnrnAnak-anak juga suka bersenang-senang dan melihat sesuatu yang baru dengan penuh keheranan dan rasa takjub untuk mempelajarinya. Mereka tidak takut mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas dan sederhana. Prinsip inilah yang apabila diterapkan oleh orang dewasa membuah kita berani bersenang-senang dalam berpikir & bertanya, berpikir sederhana & menyelesaikan masalah-masalah kecil yang ada, serta tidak takut pada sesuatu yang sudah jelas.rnrn rnrn5. Memanfaatkan InsentifrnrnJika Anda ingin berpikir seperti orang aneh, Anda harus belajar menjadi seorang master insentif yang baik, yang buruk dan yang jelek. Insentif yang tepat dan benar dapat memodifikasi perilaku seseorang dan mengatasi berbagai jenis permasalahan. Cara yang lebih efektif dalam memberikan insentif adalah dengan mencari tahu apa yang benar-benar penting bagi orang lain. Insentif uang tidak selalu efektif, besaran nominal sangat berpengaruh di dalamnya.rnrnUntuk mengetahui apakah insentif tersebut penting atau tidak bagi suatu kelompok maka diperlukan suatu eksperimen-eksperimen, karena apa yang orang katakan bisa saja berbeda dengan apa yang mereka lakukan. Manfaatkan insentif yang tepat untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan.rnrnInsentif juga dapat digunakan sebagai jebakan untuk menyiangi kebun dengan sendirinya. Artinya memisahkan orang yang berbohong dengan orang yang jujur, karena keduanya akan memberikan respon yang berbeda. Sebagai contoh raja Sulaiman yang dikisahkan menjadi seorang hakim yang dihadapkan pada kasus dimana ada dua ibu yang memperebutkan satu anak, kedua-duanya mengakui bahwa itu anak miliki mereka dan ibu yang lain adalah pencurinya. Kebijaksanaan raja Sulaiman memutuskan untuk membelah anak tersebut menjadi dua dan membagi ke kedua ibu tersebut. Ibu pertama mengatakan “oke belah saja agar adil” sedangkan ibu kedua mengatakan “jangan belah anaku, biarlah perempuan itu memiliki”. Raja Sulaiman pun memberikan anak tersebut kepada ibu yang kedua.rnrn rnrn6. Cara membujuk orang yang tidak mau dibujukrnrnMeyakini bahwa diri Anda benar, tidak sama dengan Anda benar – artinya sebelum berargumen dengan orang lain maka cobalah untuk mengkoreksi diri Anda sendiri terlebih dahulu. Selanjutnya akui kekuatan argumen lawan Anda, ingat argumen lawan Anda, hampir pasti bernilai juga – Anda dapat belajar darinya dan gunakan untuk memperkuat argumen Anda sendiri.rnrnHati-hati dan jangan pernah menghina lawan Anda yang tidak mau dibujuk, hinaan akan menjadikan Anda musuh dan bukan sekutu. Gunakan cerita untuk meyakinkan, cerita mempunyai kekuatan untuk menginspirasi dan lebih diingat oleh orang lain.rnrn rnrn7. Berhenti Juga Memiliki Sisi Baik rnrnTiga alasan yang mempengaruhi mengapa kita tidak boleh berhenti:rnrnPertama, seumur hidup kita diberi tahu oleh orang-orang bahwa berhenti adalah tanda kekalahan. Faktanya banyak orang yang juga karena berhenti akhirnya menemukan kesuksesan lainnya.rnKedua, gagasan tentang biaya hangus semua modal waktu dan uang yang Anda habiskan untuk tidak berhenti. Padahal untuk semua modal yang telah kita keluarkan kita juga telah mendapatkan berbagai pelajaran yang sama bernilainya.rnKetiga, Kecenderungan fokus pada biaya konkrit ketimbang biaya kesempatan, kita seringkali fokus pada dana dan waktu yang sudah kita keluarkan ketimbang kesempatan-kesempatan yang dapat kita miliki apabila kita berhenti.rnrnBerpikir seperti orang aneh, berani berhenti disaat-saat yang tepat dan tidak menghiraukan perkataan orang lain. Masa depan memanglah sesuatu yang sulit untuk diprediksi. Berhenti atau tidak kita tidak pernah tahu hal tersebut akan baik atau buruk.rnrnFaktanya berhenti tidaklah selalu buruk. Dalam beberapa penelitian justru menunjukan orang-orang yang berhenti menjadikan hidupnya lebih bahagia, memiliki kesempatan ulang untuk menyadari, belajar dan menentukan arah yang lebih tepat.rnrn rnrnPrinsip-prinsip diatas mengajarkan kita untuk berani berpikir berbeda, mengajukan pertanyaan yang berbeda, berpikir lebih keras, berpikir lebih dalam, dan tidak mudah mempercayai asumsi-asumsi atau pendapat yang ada di masyarakat. Setidaknya prinsip-prinsip tersebut dapat membantu Anda menemukan jalan keluar disaar Anda mengalami kesulitan yang tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara yang biasa.rnrn rnrnRefleksi untuk Pembaca:rnrnJadi beranikah Anda berpikir berbeda, berpikir lebih keras dan berpikir bebas?rnrnIngat penyelesaian masalah yang kompleks membutuhkan pemikiran yang tidak biasa untuk menyelesaikannya!


Ketersediaan
SMA01419152.2 LEV tMy Library (Rak Koleksi SMA)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
152.2 LEV t
Penerbit
Jakarta : Noura Books., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
'978602385516
Klasifikasi
152.2
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Steven D. Levitt & Stephen J. Dubner
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN AVICENNA JAGAKARSA
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Avicenna Digital Library Management System adalah 

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek


© 2025 — Transformasi Digital BPS YPAP

Ditenagai oleh Tommy.H
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik